السلام عليكم و رحمة اللة وبركاتة

Cari di Ayyadelfath

Posting Terbaru

01 October 2008

Hikmah Puasa (2)

...Mereka berlomba-lomba mengumpulkan harta atas nama kecintaan mereka terhadap wanita-wanita dan anak-anak mereka...

Kita menyaksikan hamparan dunia ini lengkap dengan perhiasannya. Wanita-wanita, anak-anak, harta dunia, kedudukan (lihat q.s. alImran: 14). Manusia merasa mereka mampu menguasai dan memiliki segala keinginannya. Tidak perduli jalan yang mereka tempuh halal atau haram. Mereka, kebanyakan –tidak khawatir- membawa pulang harta haram untuk dimakan oleh anak-anak dan istri-istri mereka.Mereka mengira, dengan harta yang berlimpah dan kedudukan terpandang (jabatan) di mata manusia adalah sebuah kesuksesan atau pencapaian diri karena Tuhan ridha kepada mereka. Padahal kedudukan di mata Allah adalah kemuliaan Taqwa dan Allah tidak pernah sedikitpun memandang kedudukan hambanya dari harta dan jabatan.



Manusia dibuat lupa oleh perhiasan dunia, bahwa kehidupan mereka di dunia ini hanyalah seperti kehidupan diwaktu sore atau pagi hari. Mereka akan menyadarinya ketika hari berbangkit itu tiba (lihat q.s. anNaazi’at: 46). Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah senda gurau dan main-main belaka. Ianya hanya sementara dan tidak kekal (lihat q.s. alAn’am: 32).

Allah tidak pernah meminta harta-harta manusia sebagai syarat beramal shaleh dan diterima ibadahnya. Karena Allah tahu manusia itu kikir, kita diminta hanya ber-zakat 2.5 persen dari harta yang kita miliki. Itupun setahun sekali dengan nishab yang telah ditentukan. Bahkan Allah akan menjadikannya bertambah dari harta yang telah dikeluarkan untuk hak orang-orang miskin dan asnab lainnya.

Bagaimana mungkin seorang hamba yang berkelimpahan harta dan kedudukan, merasa dirahmati Allah sementara ia tidak pernah mengeluarkan zakat, melainkan sedikit sekali? Kecuali ia seorang yang ditutup hatinya dan dibiarkan Allah dengan kesesatannya, maka pasti ia akan bertobat dan mengeluarkan zakat!

Bagaimana mungkin seorang hamba mengira ia diberkahi dengan kedudukan dan harta yang berlimpah, sementara hatinya tidak pernah malu untuk menghianati amanah yang diberikan kepadanya. Apakah ia presiden, gubernur, bupati ataupun seorang kepala rumah tangga –suami?

Jika Allah kehendaki, sekejap sahaja Allah tampakkan kedengkian hati-mu dan Allah bentangkan aib-mu sehingga kamu tidak sanggup berjalan di muka bumi. Sekelip mata Allah ambil harta dan kedudukan yang kamu banggakan tanpa kamu pernah menyangka sedikitpun jalannya. Apakah kamu tidak mengambil pelajaran dari peristiwa sebelum kamu?

Dari itu semua, apakah yang paling dekat menghadirkan perasaan empati, kasih sayang, kesadaran rasa syukur dari tiap suap makanan yang masuk ke mulut sementara hatinya risau –adakah tetangganya punya makanan saat itu atau tidak?

Apakah yang mendatangkan rasa syukur atas berlimpahnya nikmat Allah, keinginan untuk berbagi dan setelah itu -jika Allah kehendaki- akan menghadirkan kemauan dan kekuatan batin, kebersihan hati dan Dia hadirkan pertolongan melalui jalan yang Ia kehendaki? Pertolongan untuk meninggikan kembali derjat hambanya melalui agama yang hak ini. Kalau bukan dimulai dari hal sederhana, berlapar -puasa!

Rasulullah s.a.w. menyebutkan ada tiga golongan ahli surga, (1) Pemimpin yang adil, dermawan dan sesuai dengan hukum. (2) Orang penyayang, lemah lembut terhadap keluarga dan orang-orang Islam. (3) Orang-orang yang menjaga kehormatannya, hanya melakukan yang halal lagi mempunyai tanggungan keluarga. Sementara ahli neraka ada lima, tiga diantanya; (1)Golongan lemah yang dungu, mereka ikut-ikutan kepadamu, tidak berusaha mencari keuntungan untuk agama dan dunianya. (2) Orang yang licik. (3) Orang kikir lagi pendusta (Shaheh Muslim – 8:159).

Apakah yang paling ringan mengajarkan sikap adil, lemah lembut dan berhati-hati terhadap yang haram dan menjaga kehormatan dirinya? Mungkinkah puasa mampu menghadirkan itu semua? Wallahu’alam!

Hari ini 1 Syawal 1429 Hijrah, artinya satu periode Ramdhan baru saja berlalu. Selamat Hari Raya Idil Fitri. Mohon Maaf Lahir dan Batin. (tamat)


0 comments:

Post a Comment

Email-kan saya update posting dari Ayyad

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner