السلام عليكم و رحمة اللة وبركاتة

Cari di Ayyadelfath

Posting Terbaru

04 May 2009

syahwat

Iblis laknat sekalian alam diusir dari surga karena membangkang pada perintah Allah Ta’ala dan Nabi Adam a.s sempat mengecap nikmatnya surga sebelum juga terusir dari surga karena melanggar larangan Allah Ta’ala.

Ketika Nabi Adam a.s mendekat dan lantas menikmati buah dari sebuah pohon yang Allah larang Nabi Adam a.s beserta istrinya untuk mendekatinya, serta merta aurat mereka terbuka dan mereka malu dengan berusaha menutupinya dengan dedaunan surga. Hanya karena mereka termakan oleh bujuk rayu Iblis laknat sekalian alam, sebagaimana Iblis telah bersumpah dan minta tangguh sampai akhir zaman untuk dapat menyesatkan anak cucu Adam a.s.

Ingatlah bahwa Allah Ta’ala melarang Adam a.s. beserta istrinya mendekati sebuah pohon. Bukan perintah langsung agar tidak memakan buahnya. Sekiranya Allah perintahkan jangan memakan buah dari pohon tersebut maka semakin enteng (remeh) atau tiada rasa takut bagi manusia untuk melakukan atau sekedar bermain-main di lingkaran sekitar pohon tersebut. Di sini boleh kami maknai bahwa menolak (menjauh dari) mudharat lebih utama dari mengambil manfaat. Karena Allah Ta’ala lebih tahu fitrah manusia dari manusia itu sendiri dan janganlah sombong kamu sekalian dengan akalmu. Karena akal adalah tempat iblis laknat sekalian alam bisa meracunimu serta menjauhkanmu dari hati nurani.

Akal akan berkata, sebagaimana Iblis berkata bahwa berzina itu haram tetapi sekedar berdua-an apa lagi untuk tujuan yang mendatangkan beragam manfaat adalah perkara yang mubazir karena meninggalkan manfaat. Atau ia akan berkata tentang pentingnya mengenal calon pasangan. Atau sekedar berjalan-jalan berdua di tempat keramaian adalah boleh. Bahkan sampai menggunakan dalil tentang hubungan lain mahrom yang taraf dalilnya masih abu-abu. Sebab hampir tidak ditemukan –kalau bukan tidak ada ulama besar yang pernah menggunakan dalil tersebut.

Sekiranya boleh bertamsil kepada ujian yang ditimpakan kepada Nabi Allah Adam a.s seperti tersebut di atas, maka siapakah anda sekiranya berani berdalil tentang hubungan lain mahrom yang mendekatkan kepada perbuatan zina? Cukuplah Allah firmankan, “Jangan kamu dekati zina!”

Tanyakan hati nurani mu karena ia akan berkata jujur. Sekali kamu libatkan akalmu tentang perbuatan yang cendrung menentang kepada larangan Allah maka disitulah sesungguhnya Iblis telah ber-tipu muslihat dan perbuatan itupun menjadi benar. Karena benar menurut akal belum tentu benar menurut nurani. Tetapi benar menurut nurani sudah pasti benar menurut akal. Tidak percaya? Maka tunggulah kesudahannya setelah perbuatan itu kamu kerjakan. Padahal nuranimu mengatakan jangan, tinggalkan atau perbuatan itu salah...

Begitu pula tentang perbuatan baik. Sekali terdetik nurani ingin berlaku baik, maka kerjakanlah serta merta. Jangan biarkan akal meracuni niatmu. Sebab kamu mungkin tidak jadi melakukan perbuatan baik itu... wallahua'alam!


1 comment:

  1. "Tanyakan hati nurani mu karena ia akan berkata jujur..." Ya, hal itu benar sekali.
    Terima kasih atas ilmunya kak, salam untuk semua sobat.
    Wassalamu'alaikum wr wb

    ReplyDelete

Email-kan saya update posting dari Ayyad

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner