السلام عليكم و رحمة اللة وبركاتة

Cari di Ayyadelfath

Posting Terbaru

21 July 2012

Sabar, Syukur, dan Taqwa

Sungguh kami beriman kepada Rahman dan RahimMu yaa Allah. Kepada ke-Mahabijaksana-anMu bahwa tiadalah keputusan yang adil dan paling baik bagi hambaMu melainkan keputusanMu. Kami bersaksi tiada Ilah selain Allah yang Maha-esa dan Muhammad saw. hamba dan utusan Allah penutup para Nabi. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk beliau, keluarga serta sahabat sampai hari akhir kelak.

Saudaraku...
Kebanyakan dari kita, manusia selalunya melihat wujud kasih-sayang Allah SWT. melalui berita-berita gembira atau melalui setiap kelapangan, kenikmatan dan kesenangan hidup yang kita dapatkan atau saksikan selama ini. Sebaliknya, setiap kesempitan dan kesedihan selalunya dipandang sebagai wujud azab atau murka allah SwT., jarang sekali kita melihat keberadaan kasih-sayangNya dalam kesempitan-kesedihan hidup.

Sesungguhnya, ujian sabar terhadap kelapangan hidup kaya dan senang adalah jauh lebih berat daripada ujian sabar terhadap kesempitan, sakit, dan sedih. Sebab kecendrungan kita, manusia mudah terlena bahkan berpaling dari kebenaran ketika senang. Dan hari perhitungan kelak akan lebih banyak mendapat soalan sehubungan dengan kemana saja telah kita manfaatkan kelebihan dan kenikmatan yang Allah berikan kepada kita.

Sementara, ujian kesempitan dan kesedihan akan lebih menjadikan kita sentiasa waspada dari melanggar batas-batas yang telah di larang Allah dan RasulNya. Lagipun, kelak hisab tak banyak yang nak ditanya. Sebab sedikit kenikmatan dunia dirasakan dan selalunya kita bersedih dan mengharu memohon ampunan Allah dan belas kasihNya.

Hendaknya kita selalu mengingat perkara yang memutus kelezatan dunia ini. “Tiap-tiap yang berjiwa itu akan merasakan mati (di dunia) dan Kami akan menguji kalian (mencoba kalian) dengan keburukan dan kebaikan (seperti miskin, kaya, sakit dan sehat) sebagai cobaan. (maksudnya supaya Kami melihat, apakah mereka bersabar dan bersyukur ataukah tidak.) Dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan.” (alAnbyaa 35)

Jika kita mengaku beriman, nicaya tiadalah hidup kita akan sepi dari ujian selama berjuang di dunia fana ini. Allah berfirman, (al'Ankabuut 2) “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? (3) Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.

Rasulullla saw. dan para sahabat beliau (radhiaAllah'anhum)tidak pernah sepi hidup mereka dari ujian Allah. Mereka, para sahabat mendapat bimbingan langsung dari Rasulullah dan mendapat predikat kelulusan terbaik sepanjang masa, sebagaimana yang telah Rasulullah saw. katakan dan generasi terbaik setelah itu, tabiin, tabiut tabiin dst.

Saudaraku, perihal dunia ini, renungkanlah wasiat penghulu para nabi, Muhammad saw. ini, "Apa artinya dunia bagiku! Kehadiranku di dunia hanyalah bagaikan seorang pengelana yang tengah berjalan di panas terik matahari, lalu berteduh di bawah naungan pohon beberapa saat, kemudian segera meninggalkannya untuk kembali melanjutkan perjalanan." (HR. At-Tirmidzi)

Semoga samudera Ramdhan dapat kita selami sedalam dan seluasnya pada tahun ini. Semoga Allah mengampuni dan menerima taubat kita. Hendaknya Allah merahmati kita dan menjadikan kita termasuk golongan hambaNya yang bersabar, bersyukur dan bertaqwa. Amien.

Selamat menunaikan ibadah shaum Ramdhan 1433 H. Maaf zahir batin.
1 Ramadhan 1433H/21 July 2012,
Abu Ayyad

0 comments:

Post a Comment

Email-kan saya update posting dari Ayyad

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner